Membuka bengkel kendaraan baik itu mobil maupun motor membutuhkan perencanaan yang matang. Mulai dari bahan baku, karyawan, operasional, layanan pelanggan, hingga sumber dana pelaksanaan.
Sebagai pemilik bisnis, Anda dituntut untuk mengetahui dan terjun langsung dalam mengelola bisnis ini mulai dari awal. Ini semua diatur oleh manajemen bengkel dengan Anda sebagai pengambil keputusannya. Manajemen bengkel yang baik akan menghasilkan sistem kerja yang memudahkan para karyawan dalam melayani pelanggan dan menghasilkan produk yang baik.
Sebelum Anda memulai untuk membuka bengkel milik sendiri, ada beberapa hal fundamental yang harus dipersiapkan sebelumnya.
Berikut akan kami sajikan hal-hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam membuka bengkel motor atau mobil:
- Menentukan Lokasi, Market, dan Pesaing
src: http://infobengkelkita.blogspot.co.id
Lokasi merupakan hal yang bisa dipikirkan pada awal sebelum membangun bengkel. Anda lah yang menentukan nantinya ingin berlokasi dimana. Apakah di tempat strategis, dekat pom bensin, atau tempat lain yang ramai lalu lalang kendaraan.
Pertimbangkan jenis bengkel yang Anda miliki, apakah itu bengkel reparasi, bengkel tune up/variasi, bengkel resmi, atau jenis bengkel yang lainnya. Contohnya saja jika Anda bekerjasama untuk membuka bengkel resmi, Anda pasti lebih memilih untuk membuka bengkel di pinggir jalan raya yang strategis daripada di sebuah kompleks perumahan.
Biaya juga merupakan faktor yang perlu dipikirkan mengingat sewa lahan serta letak lokasi. Lihat potensi daerah sekitar apakah bengkel sekiranya dapat berkembang dan mendapatkan pelanggan dilihat dari banyaknya pengguna sepeda motor dan mobil. Misalnya membuka bengkel di daerah kampus yang ramai dan padat akan aktivitas.
Setelah lokasi dipilih, saatnya untuk menentukan target market bengkel Anda. Pada umumnya, bengkel diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu bengkel resmi, bengkel non-resmi atau umum, serta bengkel modifikasi atau tune-up. Semisal membuka bengkel modifikasi, pastikan bahwa Anda menjalin kerjasama dengan komunitas pecinta modifikasi mobil atau motor yang ada di kota tersebut.
Jarak pesaing dengan bengkel milik Anda juga harus dipertimbangkan. Jangan mendirikan bengkel terlalu dekat dengan pesaing karena tidak akan sehat bagi perkembangan usaha. Jangan menghindari pesaing, sebisa mungkin Anda mengenal pesaing sehingga nantinya dapat membuat strategi terbaik untuk mendapatkan pelanggan.
2. Menarik Pelanggan dengan Pengelolaan Manajemen
src: http://www.doktermobil.com
Membicarakan manajemen pada usaha bengkel agaknya cukup banyak yang perlu dibahas. Pertama mulai dari manajemen keuangan, yaitu mengelola kegiatan aliran dana dalam sebuah pencatatan yang disebut dengan laporan keuangan. Sistem keuangan serta administrasi bengkel harus sudah disiapkan sejak awal.
Laporan keuangan dimulai dari perencanaan atau membuat anggaran. Pelayanan apa saja yang akan tersedia di bengkel? Misalnya jasa service motor, ganti oli, ban, aki, dan lain-lain. Apa saja yang sekiranya perlu dibeli? Apa yang perlu ditambahkan agar nantinya pelanggan betah? Contohnya mendekorasi ruang tunggu yang nyaman. Investasi aset apa saja yang diperlukan untuk pengembangan bengkel?
Dari segi pemasaran, yang perlu disiapkan adalah media promosi yang akan digunakan. Apakah beriklan di koran, memasang spanduk, sebar brosur, atau lewat sosial media. Strategi pemasaran yang dipersiapkan dengan baik akan menjadi senjata dalam bersaing dengan bengkel lain untuk mendapatkan pelanggan.
Manajemen sumber daya manusia menentukan seberapa banyak butuh tenaga kerja teknisi, administrasi, keuangan, HRD, serta tenaga kerja penunjang lainnya. Sistem penggajian, bonus dan kompensasi, prestasi kerja, serta rules atau SOP (System Operating Procedure) yang mendukung kinerja karyawan.
Rekrutmen karyawan dengan skill yang sudah ditentukan serta keramahtamahan yang mutlak harus ada pada bisnis jasa bengkel. Cari para karyawan dengan kualitas pekerjaan dan skill yang baik. Utamakan mencari teknisi yang ahli. Sebab, hasil pekerjaan seorang ahli akan lebih professional daripada amatir sehingga pelanggan akan merasa puas.
Operasional bengkel juga harus dirancang antara lain jam operasional bengkel, alur peletakan mesin dan peralatan yang mendukung kerja para karyawan, mencari pemasok yang sesuai dengan kebutuhan bengkel, stok barang dan gudang, harga jual produk serta layanan, hingga sistem komputerisasi peralatan dan sparepart.