Profit yang besar, biaya operasional yang terkendali, serta pengeluaran rutin seperti gaji karyawan adalah beberapa aspek yang memengaruhi pengeluaran bengkel.
Biaya operasional serta pengeluaran yang dapat dilakukan seefisien mungkin dan dikombinasikan dengan banyaknya profit yang diperoleh, merupakan sebuah kombinasi yang sempurna.
Rahasia untuk mengoptimalkan profit bengkel mobil atau motor sudah kami beberkan di artikel sebelumnya.
Selanjutnya adalah mengenai meminimalkan biaya pengeluaran bengkel. Dengan mengetahui beberapa rahasia menekan biaya pengeluaran bengkel yang dijabarkan di bawah, ini akan sangat membantu Anda dalam mendongkrak profit bengkel.
Bagaimana caranya? Berikut akan kami bagi rahasianya.
- Cara Paling Efektif Pertama adalah dengan Membongkar Laporan Keuangan Bengkel
sumber:src: pedulisehati.wordpress.com
Pada akhirnya, catatan atau laporan keuangan usaha akan sangat bermanfaat keberadaannya pada saat ingin menekan pengeluaran atau biaya produksi. Ya, sekarang adalah waktunya untuk membedah laporan keuangan bengkel.
Ini tidak perlu skill khusus dan rumit. Cukup perhatikan pos-pos pengeluaran mana yang mengalami “pembengkakan”.
Anda dapat melakukan analisis sederhana terhadap uang yang keluar dari setiap pos di kotak uang milik Anda. Terlebih jika pembengkakan ini terjadi di pos yang sama dalam tempo berturut-turut (pengeluaran rutin).
Pertanyaan seperti, “Mengapa saya dapat mengeluarkan biaya sebesar ini untuk sebuah transaksi X di setiap bulannya?”, “Apa saja faktor yang memengaruhi pengeluaran transaksi Y?”, dan berbagai pertanyaan lain yang akan sangat membantu Anda untuk mengetahui dimana kebocoran pengeluaran terjadi.
Dengan mengetahui penyebab kebocoran pengeluaran maka Anda dapat memberikan solusi dari permasalahan tersebut dan akan lebih berhati-hati dengan dana yang akan dikeluarkan pada masa mendatang.
2.Cari Pemasok yang Menawarkan Kualitas Baik dengan Harga Miring
sumber:src: http://otomotif.grid.id
Ini bukan hal yang mustahil jika Anda rajin melakukan survey dan komparasi harga. Sebab, pemasok adalah salah satu elemen penting yang memengaruhi pengeluaran bengkel.
Jika Anda berhasil memiliki koneksi dengan pemasok yang memberikan harga terbaik dengan kualitas yang bagus, pengeluaran dapat lebih ditekan sehingga margin juga dapat dikendalikan.
Kuncinya adalah melakukan negosiasi dengan pemasok. Semisal suatu saat nanti harga bahan baku mengalami kenaikan, Anda dapat meminta tolong untuk diberikan harga lebih miring bagi pelanggan lama.
Jalin ikatan emosional dengan para pemasok. Ini penting dilakukan karena jika Anda sudah kenal dekat dengan pemasok, akan mendapatkan kelebihan seperti dimudahkan dalam penambahan stok, ataupun berkaitan dengan diskon pembelian.
3.Menggunakan Peralatan Bengkel dengan Benar akan Menekan Biaya Perawatan
sumber:src: http://otomotif.grid.id
Mesin mobil atau motor saja perlu diservis dan dirawat. Apalagi mesin serta beberapa peralatan bengkel yang digunakan setiap hari tanpa henti.
Sebuah catatan khusus penggunaan dan perawatan mesin beserta peralatan akan sangat membantu Anda dalam melakukan pengecekan berkala. Mesin manakah yang sekiranya perlu perbaikan? Peralatan mana yang harus dilakukan maintenance?
Setiap alat pasti akan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai pakai. Anda yang cermat terhadap hal ini akan terhindar dari pengeluaran berlebih jika tiba-tiba peralatan rusak mendadak. ‘
Bukan masalah jika Anda sedang surplus dan ada dana untuk mengganti dengan yang baru. Namun, bagaimana jika belum ada dana untuk mengganti peralatan? Ini akan jadi masalah baru yang menghambat produktivitas kerja.
Sebagai pemilik bengkel, Anda juga harus tegas kepada karyawan agar dapat menggunakan peralatan kerja secara aman, benar, dan sesuai prosedur. Jangan sampai ada yang melanggar karena biaya akan menjadi taruhannya. Bukannya menekan biaya operasional, Anda harus menanggung biaya berlebih karena penggunaan peralatan yang digunakan tidak sesuai prosedur.
4.Pengelolaan Tenaga Kerja Harus Sesuai dengan Porsinya.
Tentukan target kerja kepada setiap karyawan yang Anda miliki. Awasi produktivitas dan kinerja para pekerja. Jika ada yang turun, bicarakan baik-baik apa penyebabnya dan cari tahu bersama solusinya.
Anda dapat meminta bantuan bagian HRD untuk mengelola KPI (Key Performance Indicator) atau penilaian kinerja karyawan.
Obrolkan bersama dengan seluruh tim, biaya apa saja yang dapat dipangkas secara efisien. Ajak mereka untuk saling memiliki sehingga tercipta rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan. Jelaskan secara bijak mengapa para karyawan harus melakukan hal ini. Anda dapat memberikan kompensasi berupa bonus atau insentif lainnya.
Fokus meluangkan waktu pada satu pekerjaan dan tidak membuang waktu terhadap hal-hal yang tidak perlu dapat meningkatkan produktivitas kerja. Akan tetapi, Anda harus berhati-hati. Jangan sampai sistem yang efisien ini memengaruhi loyalitas karyawan.
Anda dapat merekrut karyawan yang memiliki beberapa skill sekaligus. Formasi orang yang lebih sedikit namun dengan nilai yang lebih tinggi akan menjadi senjata bagus dalam menekan pengeluaran.
Jangan tamak dalam merekrut karyawan. Namun juga jangan pelit sehingga karyawan menjadi overload akan tugas. Jangan korbankan produktivitas kerja karena akan sangat berpengaruh pada kualitas layanan yang diberikan.
Sesuaikan jumlah karyawan dengan kapasitas kerja bengkel Anda. Cari tenaga kerja yang berdomisili sama dengan tempat usaha Anda berdiri. Mayoritas orang pendatang akan mengharapkan gaji yang lebih tinggi karena digunakan untuk biaya tempat tinggal.
Meminimalkan pengeluaran bengkel juga dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya tenaga kerja. Ini bukan berarti Anda harus melakukan PHK terhadap karyawan. Rekrut tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
Menghitung upah berdasarkan hasil produk merupakan salah satu solusi dari mengurangi biaya tenaga kerja. Atau Anda juga bisa menerapkan sistem komisi dalam menggaji karyawan.
Misalnya, setiap mekanik akan mendapatkan pokok gaji sebesar Rp 30.000 per hari, namun akan mendapatkan komisi Rp 50.000 pada setiap produk atau pekerjaan yang telah berhasil diselesaikan sesuai dengan prosedur bengkel Anda. Cara ini juga dapat memotivasi karyawan untuk memaksimalkan produktivitas kerjanya.