Banyak orang yang beranggapan bahwa mengendarai mobil dengan transmisi manual terlihat jauh lebih manly dibandingkan mengendarai mobil menggunakan transmisi otomatis. Sebab transmisi manual membutuhkan lebih banyak koordinasi antar bagian tubuh seperti kaki dan lengan, dan karenanya menjadi lebih kompleks dikendarai. Mereka yang sudah melalui jenjang ‘master’ manual pasti paham rasa menyenangkan yang mungkin muncul di setiap pergantian gear. Ditambah dengan alasan tersebut, transmisi manual dianggap lebih menyenangkan dibandingkan transmisi otomatis. Akan tetapi benarkah manual lebih unggul dibandingkan otomatis?
Sumber gambar: fewpeopleknow.com
Ya bila kita berbicara tentang distribusi tenaga yang bisa disesuaikan dengan tingkatan gear. Artinya, pengendara mobil manual selalu bisa mendistribusikan tenaga (yang pada gilirannya memberikan pengaruh pada kecepatan) pada setiap pergantian gear sesuai dengan keinginannya. Bila ingin menjalankan mobil pada kecepatan rendah, maka gear akan diset pada angka yang lebih rendah; begitu pula sebaliknya. Faktor inilah yang dianggap tidak ada pada mobil dengan transmisi otomatis.
Tapi pada dasarnya pergantian gear tetap terjadi pada mobil dengan sistem transmisi otomatis. Hanya saja mobil semacam ini membebaskan pengendara dari kewajiban mengendalikan perseneling dan kopling. Singkat cerita: segala macam hal terkait dengan pergantian gear selama berkendara dijalankan secara otomatis oleh sistem. Lalu kita juga harus mempertimbangkan satu lagi fakta: di zaman sekarang, kebanyakan orang lebih tertarik pada mobil dengan sistem transmisi otomatis. Alasannya lebih kepada kepraktisan dan kenyamanan, terutama di kota-kota besar, di mana pengendara tidak perlu dipusingkan dengan perseneling dan kopling ketika menyetir di jalanan macet.
- Transmisi otomatis: antara CVT dan AT
Mobil dengan transmisi otomatis sebetulnya dibagi menjadi dua jenis, yakni AT dan CVT. Keduanya pun memiliki karakteristik berbeda. Pada mobil dengan transmisi CVT, sabuk baja dan puli menjadi komponen utama yang menggerakkan transmisi. Singkat cerita, perubahan pada rasio gear disesuaikan dengan putaran mesin. Dan karenanya mobil dengan sistem transmisi otomatis CVT mengalami perpindahan gigi yang sangat halus, sampai-sampai tidak terasa oleh pengemudi. Hentakan yang kerap muncul ketika pergantian gigi juga sangat jarang terjadi. Sistem transmisi otomatis CVT memiliki kelebihan tersendiri, di mana untuk memperoleh tenaga besar mobil, RPM yang tinggi tidak diperlukan. Karena itulah mobil dengan sistem transmisi otomatis CVT menjadi lebih irit bahan bakar dibandingkan dengan AT.
Sedangkan pada mobil dengan sistem transmisi otomatis AT, perpindahan gigi menjadi lebih rumit karena melibatkan 3 komponen penggerak utama, yakni Hydraulic Control Unit, Planetary Gear Set, dan Torque Converters. Yang disebut terakhir ini memiliki fungsi sama layaknya kopling pada mobil manual, meski cara kerja keduanya berbeda. Dalam mobil dengan sistem transmisi otomatis AT, proses perpindahan gear diatur oleh planetary gear set; berbeda dengan sistem manual yang dikontrol oleh pengemudi. Sementara itu, Hydraulic Control Unit pada mobil AT bertugas untuk mengontrol kopling secara otomatis.
Selain perbedaan antara CVT dan AT, yang juga perlu diingat adalah perawatan mobil transmisi otomatis yang biasanya jauh lebih rumit. Dalam mobil dengan sistem transmisi CVT, misalnya, pergantian oli transmisi tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab harus mengikuti standar dan rekomendasi dari dealer resmi. Bila menggunakan sembarang oli, maka dipastikan mobil akan bermasalah di kemudian hari, dan pemilik mobil malah harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Pendek kata, perawatan rutin menjadi hal mutlak yang harus dijalankan oleh pemilik mobil dengan sistem transmisi CVT.
- Mobil dengan transmisi manual
Berbeda dengan transmisi otomatis, mobil dengan transmisi manual mengandalkan sistem perpindahan percepatan secara bertahap, dan mengandalkan bantuan dari tuas transmisi. Di sini kopling adalah alat bantu paling penting dalam sistem transmisi manual. Secara umum setidaknya ada tiga jenis transmisi manual yang ditanamkan pada setiap merk mobil yang beredar di pasaran. Meski begitu, transmisi manual tipe sincromesh mungkin adalah tipe yang paling banyak digunakan pada mobil zaman sekarang. Transmisi manual jenis ini nyaman digunakan serta tidak mengeluarkan suara kasar, terutama ketika pengendara melakukan pergantian gear.
Pilih Manual atau Otomatis?
Mobil dengan transmisi manual biasanya tidak menuntut perawatan yang rewel, sehingga berbeda dengan mobil transmisi otomatis. Artinya, meski merepotkan bagi sebagian orang, mobil dengan transmisi manual jauh lebih mudah dirawat dibandingkan mobil dengan transmisi otomatis. Selain itu ada juga pertimbangan biaya servis mobil manual yang jauh lebih murah dibandingkan mobil transmisi otomatis.
Akan tetapi orang yang tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi mungkin cenderung memilih mobil dengan transmisi otomatis. Karakteristik transmisinya yang otomatis memang jadi lebih menguntungkan bila digunakan di kota-kota besar yang sering didera masalah kemacetan.